Menyalakan Api Kreativitas lewat Kompetisi Sobat Bumi

 Periset terpenting sekalian Presiden India 2002-2007, Dr. Avul Pakir Jainulabdeen (A.P.J) Abdul Kalam, satu saat pernah memberikan kisah berkenaan jalinan di antara belajar, kreasi, dan ekonomi.



Ucapnya, "Saat belajar mempunyai arah, kreasi bermekaran. Saat kreasi mekar, pertimbangan memancar. Saat pertimbangan memancar, pengetahuan berpijar. Dan saat pengetahuan berpijar, ekonomi berkembang."


Pengakuan A.P.J. Abdul Kalam, walau kedengar cantik, bukan retorika semata. Dikutip dari situs britannica.com, pada 1998, Abdul Kalam (saat itu masih memegang selaku penasihat ilmiah Menteri Pertahanan), merinci satu ide yang dikatakannya Technology Vision 2020: satu peta rancang untuk mengganti warga India yang kurang berkembang jadi warga maju dalam periode 20 tahun.


Hasilnya, menyebutkan salah satunya perolehan, saat Abdul Kalam jadi orang nomor satu di negaranya, India mulai meniti project ICMB (Intercontinental Ballistic Missile) atau rudal balistik antarbenua hingga, sekarang ini, Negeri Bollywood itu diketahui sebagai salah satunya pimpinan tehnologi ruangan angkasa murah di dunia.


Benar-benar tidak adil, tidak apple to apple, saat memperbandingkan apa yang berlangsung di negeri orang dengan fakta di negara sendiri, tidak kecuali dalam hal sains. Dengan raihannya sekarang ini, India pasti sudah lakukan investasi besar di bagian sains. Sesaat Indonesia, peruntukan dana sainsnya termasuk paling kecil di teritori Asia Tenggara—kurang lebih 0,009% dari keseluruhan Produk Lokal Bruto (PDB).


Akan tetapi, kita tidak perlu berterus-terusan sedih. Bagaimana Daftar Lebih Mudah di Bandar Slot Terpercaya juga kondisinya, negeri ini tidak pernah kekurangan beberapa pihak yang terus berusaha menghidupkan sinar saat satu kasus dilanda gelap. Dan dalam kerangka sains, apresiasi khalayak terhadapnya juga tidak pernah kering. Persaingan Sahabat Bumi (KSB) kelompok Sains yang diinisiasi PT Pertamina (Persero) jadi bukti atas peristiwa itu.


Dijumpai, permasalahan tersedianya sumber energi di daerah-daerah paling luar dan terasing di Indonesia belum juga terlewati. Salah satunya rintangannya ialah mendapati kekuatan energi di setiap wilayah dan bagaimana selanjutnya memprosesnya jadi Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk membuat lancar proses pembangunan infrastruktur. Setiap daerah memerlukan jalan keluar berlainan.


Persaingan Sahabat Bumi ditujukan untuk ajak bibit-bibit unggul negeri—masyarakat, mahasiswa, dosen, periset, sampai praktisi energi terbarukan—untuk meningkatkan inspirasi inovatif dan inovatif berkaitan kekuatan energi, hingga keperluan energi di semua daerah Indonesia, khususnya wilayah penjuru, bisa tercukupi.


Berita Baik KSB


Berita baiknya, semenjak registrasi dibuka pada 3 Agustus 2020 lalu, Persaingan Sahabat Bumi mendapatkan sambutan mengagumkan dari peserta mahasiswa. Terdaftar ada 12.799 mahasiswa dari 134 Kampus dan Sekolah Tinggi di Indonesia yang sudah daftarkan diri mengikut aktivitas itu.


Menyaksikan minat yang tinggi pada ketertarikan persaingan, PT Pertamina juga tingkatkan jumlah hadiah dari Rp900 juta jadi genap Rp1 Miliar. Keinginannya, hadiah sebesar itu sanggup tingkatkan semangat beberapa mahasiswa agar berprestasi dan jadi juara di Persaingan Sahabat Bumi Kelompok Teori Sains. Hal tersebut sesuai dengan inspirasi Pertamina untuk memberikan inspirasi warga luas dalam hasilkan SDM unggul yang bisa jadi calon inovator energi baru terbarukan, dengan memberi kualitas pengajaran dan training yang bermutu.



Mga sikat na post sa blog na ito

Intakes of culinary herbs

Black and white and REDD around: a strategy to conserve the world's woodlands

Everybody else is doing it, why not you?